Penulis: Kathryn Littlewood

Penerjemah: Sujatrini Liza
Penerbit: Mizan Fantasi
Cetakan: I, Agustus 2013
Jumlah hal.: viii + 300 halaman
ISBN: 978-979433-811-7
Buku ini adalah
buku kedua dari seri The Bliss Bakery Trilogy. Di buku sebelumnya, Bliss,
diceritakan tentang Bibi Lily yang mencuri Bliss Cookery Booke dari keluarga
Bliss. Rosemary Bliss merasa menjadi orang yang paling bertanggung jawab atas
lepasnya buku tersebut. Nama Lily pun menjadi nama yang terlarang untuk
disebut. Hingga suatu hari mereka menemukan sebuah sihir dalam kemasan.
Lily merilis
sebuah bumbu dapur yang punya kekuatan magis. Setiap orang yang memakannya
menjadi sangat memuja Lily. Setiap hari hampir semua siaran televisi
menampilkan sosok Lily. Rose dan ibunya, Purdy, menyadari bahwa ambisi Lily
kian membesar. Dia tidak hanya ingin memiliki acara TV-nya sendiri, dia
bermaksud menguasai dunia. Mengetahui hal ini keluarga Bliss akhirnya bersepakat
untuk mengambil kembali Bliss Cookery Booke.

Mereka menyusun
rencana agar Rose menantang Lily secara terbuka untuk bertanding di Gala des
Gateaux Grands, sebuah kompetisi masak Internasional di Paris, dengan
menjadikan Booke sabagai taruhannya. Jika Rose berhasil mengalahkan Lily dalam
kompetisi tersebut, maka Lily harus mengembalikan Booke kepada keluarga Bliss.
Untuk
memenangkan kompetisi tersebut mereka harus bersaing dengan resep-resep masakan
yang menyihir yang ada di dalam Booke. Untuk itu, keluarga Bliss menemui kakek
buyut dari kakek buyut Purdy di Meksiko. Ini karena sang kakek masih menyimpan
salinan resep-resep Booke namun menggunakan bahasa lain sehingga butuh waktu
untuk menerjemahkannya.
Di Meksiko
mereka menemukan kakek yang eksentrik dan seekor kucing yang bisa bicara. Ya,
petualangan mereka berikutnya ditemani ocehan kucing dan kemudian ditambah lagi
seekor tikus yang bisa bicara. Perlombaan memasak di Perancis memaksa Rose dan
keluarganya berjuang mengumpulkan berbagai bahan aneh seperti Rahasia Senyum
Monalisa, Dentang Lonceng Notre Dame, Bisikan Kekasih dan juga Hujan Murni.
Kompetisi ini
juga menguras emosi Rose. Ia merasa harus bertanggung jawab atas kelalaiannya
yang menyebabkan Lily bisa mengambil Booke dari rumah mereka. Selain itu tekad,
percaya diri,, dan kemampuan Rose sangat diuji selama kompetisi. Di kompetisi
ini kue-kue buatan Rose selalu tampil sederhana, bahkan di perlombaan awal
resep Rose gagal total dan nyaris terancam keluar dari perlombaan. Namun
syukurlah keberuntungan ada di pihak keluarga Bliss.
Lomba-lomba yang
dilalui Rose akhirnya berakhir di final saat ia dan Lily  bertarung. Ia pun masih terus meragukan
kemampuannya. Hal ini karena pertaruhannya adalah Booke. Kalau Rose kalah maka
selamanya Lily akan memiliki Booke. Dan jika Rose menang, Lily harus
mengembalikan buku yang ia pinjam dan menarik Bumbu Sihir yang ia pasarkan.
Nah bagaimanakah
perjuangan Rose?  Baca bukunya dan
berimajinasilah (^_^)
Hm..kalau harus
memberi nilai dalam skala 1-10, maka saya memberinya nilai 8 karena sampul yang
menarik serta cerita yang mengalir dengan menyenangkan. Namun tetap saja seri
ini tidak seseru cerita Harry Poter (^_^)v