“…,
adakalanya kita harus berhadapan dengan kepahitan untuk mengetahui apa
sebenarnya kebenaran di baliknya.” (hal. 203)
adalah jalinan timbal balik antara dua hati yang menyimpan rasa senada ….”
Hubungan kami kurang baik akhir-akhir ini. Aku masih saja merasa Nathan tidak
serius dengan hubungan kami. Buktinya, Nathan “menyembunyikan” aku dari
keluarganya. Namun, Nathan justru menuduhku terlalu menuntut, bahkan mengira
aku sedang memaksanya segera melamar.
Tristan namanya. Tampan, romantis, baik hati, dan sangat mencintaiku. Kami bisa
bicara banyak hal tentang aneka masakan sembari menatap bintang-bintang. Namun,
aku tidak tahu dirinya. Serupa langit malam, masa lalu Tristan hanyalah kerlip
gemintang.
“Tidak
ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi dengan hati seseorang.
Adakalanya pulih dengan cepat setelah melalui banyak hantaman persoalan. Namun,
ada juga yang tidak pernah sembuh selamanya.” (hal. 232)
sudut pandang orang pertama yakni dari kacamata Renata. Kehidupan percintaan
Renata yang akhirnya terjebak di antara
dua pria ini cukup menarik diikuti. Hubungannya dengan Nathan, kekasihnya, yang
sudah berjalan selama 2 tahun lebih dihinggapi ragu. Ini karena Nathan belum
pernah mempertemukan Renata dengan keluarganya. Selama dua tahun tersebut,
Nathan selalu kesulitan saat Renata menyampaikan keinginannya untuk bisa
berkenalan dengan orang tua Nathan. Bukan karena Renata ingin Nathan segera
menikahinya, tapi karena menurutnya lumrah jika dalam sebuah hubungan yang
serius kedua pihak kenal dengan dengan keluarga pasangannya.
kembali mencuat dan membuat hubungan Renata dan Nathan merenggang. Di waktu
tersebut, Tristan muncul dan membawa warna baru dalam kehidupan Renata.
Hm..saya bingung apa perasaan bahagia yang muncul dalam diri Renata saat
bersama Tristan termasuk perselingkuhan? Bahkan jika Renata berusaha untuk
menolak Tristan?
adalah laki-laki yang menarik. Tegas dan pantang menyerah. Ia tidak berusaha
memaksakan perasaannya pada Renata. Ia terus berusaha membahagiakan Renata
meski ia tahu Renata sudah memiliki pasangan dan sempat ditolak oleh Renata.
Namun entah keyakinan dari mana, Tristan yakin bahwa Renata akan menjadi
pasangan hidupnya dan ia tidak keberatan menunggu Renata sambil menjaga gadis
itu.
diangkat dalam buku ini sudah umum. Namun cara berceritanya enak dibaca dan
sangat manis (>_<). Saya bahkan jatuh cinta pada tokoh Tristan ini dan
pada ayunan rotan yang ia hadiahkan untuk Renata. Saya selalu jatuh cinta pada
tokoh pria yang selau menjaga gadis yang dicintainya diam-diam. Seperti tokoh
anime Shaoran dalam Tsubasa Chronicle yang selalu menjaga Sakura meski setiap
kali ingatan Sakura kembali, ingatannya tentang Tsubasa tetap terhapus
>_<
dalam keluarga Renata dan Tristan juga menjadi favorit saya. Bagaimana sebuah
keluarga dilandasi oleh keterbukaan dan berusah untuk tidak mengatur kehidupan
anggota keluarga lainnya. Detail-detailnya jadi tidak terasa membosankan untuk
diikuti.
Beautiful Temptation ini memang bacaan yang menghibur. Sampulnya? Kurang
merepresentasikan cerita sih. Tapi syukurlah nggak suram. He..he..
3 bintang untuk novel ini karena enak dibaca dan tokoh Tristannya bikin saya
jatuh cinta. He..he..
“Tidak
ada satu manusia pun yang bisa membuatkan keputusan untukmu.” (hal. 232)
tetap berusaha untuk memberi perhatian sebesar mungkin. Lamanya hubungan
sepasang kekasih tidak lantas membuat seseorang bisa mengabaikan pasangannya
dengan mengatasnamakan kepercayaan.” (hal. 196)
Wow, dilema yang indah. Hehehe…
jadi gimana hubungan ranata dengan nathan,apa masih berlanjut kak?kayanya si Tristan memang uda jatuh cinta bingitt sama si Renata.Tapi kalaupun si Renata nolak si Tristan kenapa mereka masih akrab.Jangan-jangan Renata juga suka sama si Tristan?
Renata kenapa nggak sama Tristan? Nathan kayaknya nggak serius menjalin hubungan, kasian Renatanya. Ceritanya umum, tapi karakternya menarik.
Tristan ini tegas dan pantang menyerah, sekaligus sabar juga menurutku. Maunya menunggu Renata setelah gadis itu benar-benar putus dengan Nathan, padahal gimana ya ceritanya kalau ternyata Nathan ngajakkin Renata kenalan sama keluarganya, dan meninggalkan perasaan Tristan yang terlanjut suka sama Renata, hmmm.
Mbak Indah sebenarnya punya selera menulis yang hampir sama dengan kebanyakan penulis saat ini, aku nggak bilang beliau meniru habis-habisan sih, lagipula ide romance semacam ini banyak yang menulisnya kan? Yang jadi pembedanya adalah, cara Mbak Indah sendiri mengolah dan meramu serta meracik *ini mau nulis apa masak?* tulisan itu sendiri, biasanya sih Mbak Indah lebih mengambil tokoh yang usianya sekitar 25-30 tahunan menurutku, nggak terlalu muda dan nggak terlalu tua. Pas.