“Jangan menang. Tolong. … . Aku mohon,
jangan menang. …, jika kau menang, yang kalah bukan hanya dia; tapi kau juga.
Jika kau menang, kau akan musnah. Jika kau kalah, kau akan musnah juga.” (hal.
271)

Penulis: Yosephine Monica

Penyunting: Tia Widiana
Proofreader: Dini Novita Sari
Desain cover: Angelina Setiani
Penerbit: Haru
Cetakan: Pertama, Juni 2014
Jumlah hal.: 330 halaman
ISBN: 978-602-7742-35-2
Review

“Kau
benar-benar jatuh cinta. Dan apakah kau tahu kalau cinta membuat semua orang
jadi tidak seperti dirinya sendiri? … Ah, tapi namanya juga jatuh, pasti akan
terasa sakit.” (hal. 114)

Dengan
mengambil sudut pandang orang ketiga, penulis menyuguhi pembaca tentang kisah
cinta dua orang remaja. Tokoh utama perempuannya, Amelia Collins yang disapa
Amy, jatuh cinta pada Benjamin Miller (disapa Ben). Sayangnya cinta ini
bertepuk sebelah tangan. Saat Ben mengetahui bahwa Amy menyukainya, ia malah
menjauhi Amy.
Hingga
suatu hari menyebarlah kabar itu, kabar bahwa Amy menderita Kanker Limfa
–Limfoma-. Ini membuat banyak orang iba padanya. Begitu pun dengan Ben. Dengan
terpaksa ia menyanggupi pakasaan Lana, sahabat Amy, untuk datang menjenguk Amy
ke rumah sakit. Ben kemudian mengetahui bahwa Amelia Collins cukup terkenal di
sekolah karena tulisan-tulisannya yang ia posting di blog. Amy menulis cerita
dan mempostingnya di blog. Tidak sedikit yang mengeprint tulisan Amy dan
menyebarluaskannya. Ben pun membaca tulisan-tulisan Amy.
 “Jika kau
bisa berhenti membenci seseorang kau juga bisa berhenti menyukai seseorang.
Itulah yang terjadi.” (hal. 220)

Ini
menjadi momen awal Ben mau membuka diri untuk Amy. Tadinya ia membenci Amy yang
selalu menguntitnya dan membuatnya tidak nyaman karena menjadi bahan
pembicaraan di sekolah. Namun membaca tulisan-tulisan Amy membuat Ben teringat
kembali pada impian yang sudah lama ia kubur. Impian untuk menjadi penulis.
Berbagai hal yang terjadi dalam hidup Ben membuat dia menyerah mengejar
mimpinya menjadi penulis.
Dan
setelah mengenal Amy, ia pun menjadikan Amy sebagai mentornya dalam menulis. Ia
mengunjungi Amy di rumah sakit untuk menyerap ilmu-ilmu menulis dari Amy. Ia
juga berkonslutasi tentang naskah yang ia tulis. Dan selama proses tersebut Ben
menemukan bahwa Amy tidak seperti yang ia duga. Amy malah menjadi sosok yang
sangat memahami Ben.

“… .
Adalah hak semua orang untuk bebas menyukai sesuatu. Benar, kan? Lagi pula aku
tidak mau menghabiskan hidupku yang singkat ini dengan membenci.” (hal. 218)

Di lain
pihak, Amy harus menghadapi banyak perubahan dalam hidupnya akibat Kanker yang
ia derita. Ia berhenti sekolah dan hidup di rumah sakit. Kemoterapi membuat
rambutnya rontok hingga botak. Ia juga melihat bagaimana keluarganya sangat
merisaukan dirinya. Keluarganya bahkan jauh lebih takut menghadapi kemungkinan
Amy kalah melawan kanker dari pada diri Amy sendiri.
Hingga
akhir cerita percintaan dua remaja ini bukannya membuat  kita galau, malah menampilkan sikap yang
dewasa dalam menghadapi masalah. Tentang pemahaman-pemahaman mereka tentang apa
yang selama ini membuat mereka takut namun ternyata tidak semengerikan yang
mereka duga.
Sejujurnya
membaca novel ini saya jadi terpana. Saya bahkan lupa bahwa buku yang saya baca
bukanlah karya terjemahan. Mengingat setting tempat yang dipilih penulis adalah
kota Boston, maka membuat saya kadang lupa akan kenyataan bahwa ini karya anak
dalam negeri. Saya harus mengakui karya ini bagus sekali. Meski Yosephine
Monica masih berusia 17 tahun namun karyanya tidak cengeng. Fiuh, buku ini
benar-benar melebihi espektasi saya. Sukses ya Yosephine Monica (^_^)9
Psst.. People
Like Us adalah salah satu pemenang kontes menulis Haru tahun lalu, 100 Days
of Romance.
Wuih, keren yaaa
(>_<)
Oiya,
sekedar saran. Sebaiknya ucapan terima kasih penulis ditempatkan dibelakang.
Ini agar karya itu benar-benar terasa sebagai sebuah autobiografi penulisnya.
Seperti yang diharapkan dari cara penulis menutup cerita ini.

“Orang-orang
hanya akan mengingat kesalahanmu atau hal buruk yang terjadi padamu dan
menghitungnya dengan jari, sementara kebaikan yang kau perbuat akan dilupakan
karena tak cukup banyak jari yang tersisa untu menghitungnya.” (hal. 231)

***
Cerita
tentang Kanker di Indonesia
Membaca novel People Like Us ini
membuat saya tertarik mencari tahu tentang kanker lebih jauh. Selama ini saya
lebih mengenal kanker sebagai sesuatu yang hanya saya temui di novel atau di
film. Alhmadulillah, tidak ada keluarga yang saya kenal yang menderita penyakit
ini. Tapi, saya akhirnya tertarik googling
berbagai hal tentang kanker.
Dan ini salah satu berita yang saya
baca tentang kanker:
“Saat ini di
dunia terdapat lebih dari 10 juta orang pasien menderita penyakit kanker.
Ancaman kanker di Indonesia pun semakin meningkat, seiring dengan perubahan
pola hidup masyarakat.
Menurut Organisasi Penanggulangan Kanker Dunia dan Badan Kesehatan Dunia,
diperkirakan peningkatan kejadian kanker di dunia 300 persen pada 2030, dan
mayoritas terjadi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Dokter Walta Gautama, Kepala Diteksi Dini Kanker RS Kanker Dharmais, Jakarta,
mengatakan saat ini terdapat satu pengidap kanker di Indonesia di antara 1.000
penduduk.”[1]
Ah,
membaca berita ini saya menjadi bergidik. Kalau begitu kedepannya jumlah
penderita akan terus bertambah? Lantas apa penyebabnya? Saya pun menemukan
website yayasan kanker Indonesia. Dari sini saya memiliki pengetahuan dasar
tentang kanker. Dan saya ingin mencoba membaginya di sini. Data-data berikut
saya copy dari http://yayasankankerindonesia.org/
Kanker
adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh
yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini
dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian.


Kalimat di
atas menunjukkan permohonan Ben pada sel kanker yang ada di dalam tubuh Amy. Ben
tahu betul bahwa saat itu sel-sel dalam tubuh Amy tengah berperang. Itulah
sebabnya ia  menyebutkan tentang “menang”
dan “kalah”
Kanker
sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semua tumor adalah
kanker. Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal. Tumor dibagi
dalam 2 golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker adalah istilah umum
untuk semua jenis tumor ganas.
Ada 7 gejala yang perlu
diperhatikan dan diperiksakan lebih lanjut ke dokter untuk memastikan ada atau
tidaknya kanker, yaitu:
  1. Waktu buang air besar atau kecil ada
    perubahan kebiasaan atau gangguan.
  2. Alat pencernaan terganggu dan susah
    menelan.
  3. Suara serak atau batuk yang tak
    sembuh-sembuh
  4. Payudara atau di tempat lain ada benjolan
    (tumor).
  5. Andeng-andeng (tahi lalat) yang berubah
    sifatnya, menjadi semakin besar dan gatal.
  6. Darah atau lendir yang abnormal keluar
    dari tubuh
  7. Adanya koreng atau borok yang tak mau
    sembuh-sembuh.
Meskipun penyebab kanker secara pasti
belum diketahui, setiap orang dapat melakukan upaya pencegahan dengan cara
hidup sehat dan menghindari penyebab kanker:
  1. Mengenai
    makanan:
    • Mengurangi
      makanan berlemak yang berlebihan
    • Lebih
      banyak makan makanan berserat.
    • Lebih
      banyak makan sayur-sayuran berwarna serta buah-buahan, beberapa kali
      sehari
    • Lebih
      banyak makan makanan segar
    • Mengurangi
      makanan yang telah diawetkan atau disimpan terlalu lama
    • Membatasi
      minuman alkohol
  2. Hindari
    diri dari penyakit akibat hubungan seksual
  3. Hindari
    kebiasaan merokok. Bagi perokok: berhenti merokok.
  4. Upayakan
    kehidupan seimbang dan hindari stress
  5. Periksakan
    kesehatan secara berkala dan teratur

Jenis-jenis kanker

  • Kanker
    leher rahim (kanker serviks)
  • Kanker
    payudara
  • Penyakit
    Trofoblas ganas
  • Kanker
    kulit
  • Kanker
    nasofaring
  • Kanker
    paru
  • Kanker
    hati
  • Kanker
    kelenjar getah bening (Limfoma Malignum)
  • Kanker
    usus besar
  • Kanker
    darah (Leukemia)
Demikian informasi yang bisa saya bagi. Semoga ini bisa menjadi pengetahuan dasar kita tentang kanker. Semoga Informasi di atas bermanfaat ya. 
Sekarang waktunya
Giveaway (^_^)/ Oiya, Giveaway ini
berhadiah 1 buku dari Penerbit Haru (acak/tidak bisa dipilih) dan 1 sampul kain
dari  Emerald Green Label
. (sampulnya
lucu lho. Ngiri sama yang menang >_<).
Keren kan hadiahnya? Mau ikut
Giveawaynya? Caranya gampang kok. Ikuti langkah di bawah ini:
  1. Follow
    twitter
    Penerbit Haru @penerbitharu dan saya (@atriasartika)
  2. Like
    facebook fanpage Penerbit Haru
  3. Follow
    blog ini via GFC atau Bloglovin’
  4. Promosikan
    Giveaway ini minimal satu kali via twitter dan jangan lupa mention @Pen
    erbitHaru dan
    @atriasartika ya. Oiya, cukup satu tweet satu hari (^_^)
  5. Jawab
    pertanyaan ini di kolom komentar di bawah:
“1. Apa informasi tentang kanker di atas sudah kamu ketahui sebelumnya
2. Kalau kamu jadi teman Amy apa yang kamu
lakukan untuk mendukungnya?
Jangan lupa, di bawah jawaban kamu tulis :
Nama, follow blog ini via apa, akun twitter, dan link share.
  1. Giveaway
    ini akan berlangsung dari tanggal
    21 Juni27 Juni 2014
  2. Pemenang
    Giveway 
    ini akan diumukan
    tanggal paling lambat 3 hari setelah giveaway berakhir.
Oiya, selain hadiah di atas.
Penerbit Haru juga mengadakan Giveaway Finale
Apa hadiahnya?
  • Paket
    buku Haru
  • iPad
    Cover People Like Us dari Emerald Green Label
  • Totte
    Bag dari Emerald Green Label
Caranya pun mudah saja, tinggal ikut seperti yang sudah ditulis
berikut ini:
  1. Ikuti
    setiap postingan dari para peserta blog tour People Like Us
  2. Di
    setiap akhir postingan, akan ada sebuah huruf yang harus
    kamu simpan
  3. Huruf-huruf
    tersebut harus disusun menjadi KATA dan dirangkai dalam
    bentuk gambar
  4. Gambar
    rangkaian kata tersebut diposting di wall fanpage Haru dan sampaikan juga
    kesan-kesanmu selama periode blog tour People Like Us
Ini  huruf Finale di blog ini
Berikut ini daftar rekan blogger
yang menjadi bagian blog tour People Like Us, termasuk jadwal posting:
Selamat berjuang . Semoga beruntung ya (^_^)9

 “Kadang kau tidak butuh petualangan di hutan
yang mendebarkan atau perjalanan menuju belahan dunia lain untuk merasakan
kebahagiaan yang sesungguhnya. Kadang kau hanya perlu satu orang dan rasanya
kau sudah bisa menggapai seluruh dunia dengannya.” (hal. 259)