Penulis: Nathalia Theodora
Editor: Irna
Ilustrasi sampul: Orkha
Creative
Penerbit: Gramedia
Pustaka Utama
Cetakan: Pertama, 2015
Jumlah hal.: 344
halaman
ISBN: 978-602-03-2267-4
Sophie
punya dua masalah pelik.
Satu.
Dia tidak sengaja mendengar ucapan Edgar, ketua geng SMA Soteria, untuk
menghancurkan geng Troy. Sophie lantas memutuskan menjadi mata-mata bagi cowok
pujaannya tersebut. Dia sengaja mendekati Edgar, berusaha mengorek informasi
dari coeok itu.
Dua.
Tanpa sengaja, Sophie manjadi saksi Troy bertemu kembali dengan Natasha, mantan
pacar Troy. Dia menjadi tidak tenang, apalagi setelah itu Troy tampak kembali
dekat dengan Natasha. Karena tidak mau kalah, dia pun semakin gencar mendekati
Troy.
Akankah
identitas Sophie sebagai mata – mata Troy diketahui Edgar? Dan akan berhasilkan
Sophie mendapatkan cinta Troy?
***
Novel
ini bercerita tentang Sophie yang menyimpan rasa suka pada Troy selama tiga
setengah tahun. Troy adalah ketua geng SMA Vilmaris. Persahabatannya dengan
adik Troy, Ivy, membuat Sophie bertemu dengan Troy. Selama bertahun – tahun Sophie
selalu mencari berbagai alasan untuk bisa bertamu ke rumah Ivy sambil menyimpan
harap bahwa Troy akan ada di rumah. Sayangnya setiap kali bertemu Troy, Sophie
jadi salah tingkah dan otaknya menjadi macet. Merangkai kalimat menjadi seperti
soal matematika yang sulit.
Sayangnya,
Sophie tidak bisa bersekolah di SMA Vilmaris. Ia pun masuk ke SMA Emerald. Ivy
yang lebih nyaman jika tidak satu sekolah dengan Troy dan ingin selalu bersama
dengan Sophie akhirnya ikut bersekolah di Vilmaris. Ini sempat membuat Troy
berang karena SMA Vilmaris dan SMA Emerald adalah musuh bebuyutan. Dan memang
hal ini membawa masalah (yang jadi konflik utama dalam novel Bad Boys). Namun
di sisi lain, Sophie mensyukuri pilihan Ivy. Ini berarti bisa tetap ke rumah Ivy
dengan alasan belajar bersama Ivy, meski tujuan utamanya adalah melihat Troy.
Suatu
hari Sophie mengantar adiknya ke SMA Soteria. Sang adik tidak ingin masuk ke
SMA yang sama dengan Sophie. Ia memilih SMA Soteria karena gebetannya
bersekolah di sana. Dan ternyata perempuan yang disukai oleh adik Sophie adalah
Natasha, mantan kekasih Troy yang punya arti penting bagi Troy. Dan semakin
kacaulah semua saat Sophie tanpa sengaja mendengar rencana jahat terhadap Troy
dan geng SMA Vilmaris. Rencana itu disusun oleh Edgar, ketua geng SMA Soteria,
untuk membalas perlakuan Troy dan geng.
Akhirnya,
karena cintanya pada Troy, Sophie menunjuk dirinya sendiri sebagai mata-mata
Troy agar bisa mengungkapkan rencana Edgar. Ini membuat Sophie terus berusaha
menemui Edgar dan membuat laki-laki itu tertarik padanya. Berhasilkah usaha
Sophie? Ataukah rencana ini malah membuat Sophie tertarik pada Edgar?
Di
saat yang sama, Sophie mengetahui bahwa Troy dan Natasha kembali bertemu.
Bahkan mereka kembali dekat. Natasha mulai kembali muncul di sekitar Troy. Ini membuat
hati Sophie sakit. Ia tidak siap untuk menerima kenyataan jika ternyata Troy
kembali pacaran dengan Natasha. Kemudian Sophie dihadapkan pada pilihan antara
diam atau membuat Troy menyadari isi hatinya dengan resiko akan ditolak? Pilihan
apa yang akan diambil oleh Sophie?

Oiya,
sedikit bocoran, akan ada adegan seru berupa perang antarkelompok yang
sekaligus menjadi kecelakaan yang cukup mencemaskan.
***
Bagi
yang sudah membaca novel Bad Boys (baca reviewnya di sini: http://atriadanbuku.blogspot.co.id/2015/09/bad-boys.html
) yang merupakan seri awal dari novel Bad Boys ini, pasti sudah kenal dengan
sebagian besar tokoh di dalamnya.
Jika
dalam novel Bad Boys, tokoh utama adalah Ivy dan Austin, maka kali ini yang
jadi tokoh utama adalah Sophie. Sejak awal membaca tentang Sophie dan cinta
terpendamnya pada Troy di novel Bad Boys, bikin saya menaruh simpati pada tokoh
ini. Bagaimana pun Sophie selalu berusaha menjadi sahabat yang baik untuk Ivy
dan sosok ini terus dengan setia mengagumi Troy (meski sikapnya saat berhadapan
dengan Troy selalu norak).
Maka
saat membuka lembaran awal novel ini dan mendapati bahwa cerita dituturkan
dengan sudut pandang orang pertama dari sisi Sophie, senyum saya pun
terkembang. Ini yang saya harapkan. Kisah Sophie yang menyukai Troy diam-diam
di novel sebelumnya memang membuat saya cukup penasaran. Apakah Sophie punya
harapan untuk bisa membuat Troy menyukainya? 
Sudut
pandang ini ditulis dengan ceria dan konyol akibat sikap berlebihan Sophie.
Tapi ya itu menjadi kekhasan Sophie. He..he.. sering kali saya dibuat terkekeh
membaca cerita ini. Apalagi saat usaha Sophie mendekati Edgar yang terkesan
nggak banget. Itu apa Sophie gak bisa lebih pintar lagi ya? Eh, tapi emang
Sophie suka agak oon gitu kan? *upsss..ditimpuk sama Mbak Nathalia pake
setumpuk buku*
Oiya,
sedikit yang kurang terjelaskan dengan baik dalam novel ini adalah penyebab
Edgar ingin membalas Troy adalah karena Troy bersikap tidak adil pada ia dan
gengnya. Dan bukankah tokoh Troy dikesankan adalah sosok bad good boy. ha..ha.. bingung? Saya pun. Maksudnya meski ia ketua
geng dan senang berantem, tapi Troy selalu bertindak hati-hati dan dengan
alasan yang jelas. Namun hingga akhir hal ini belum terjelaskan dari sisi Troy.
Dan
sedikit tentang penokohan. Tokoh-tokoh dalam novel ini kurang berkembang. Tidak
ada perkembangan karakter terutama dari sisi Troy, Ivy dan Austin. Dari sisi
Sophie dengan bersikap berani, ia telah mengalami perkembangan berarti akibat
konflik yang ada.
Terakhir,
satu yang paling berkesan bagi saya. Yaitu saat Sophie harus patah hati. Ya
Tuhan itu pahit banget. Mbak Nathalia sukses membuat emosi saya ikut terbawa.
Deskripsi dan juga narasi yang berkembang di kepala Sophie membuat bagian ini
terasa menggigit dan bikin saya pengin nangis untuk Sophie.
Hm..baiklah,
review saya cukup sampai di sini. Takut jadi spoiler dan dikutuk jadi kodok
oleh pembaca dan Mbak Nathalia.
Tapi
sebelumnya aku mau bilang makasih ke Mbak Nathalia untuk kisah Sophie. Ini
menuntaskan rasa penasaran saya terhadap kisahnya. Sejak awal saya jatuh cinta
sama cerita ini meski ia awalnya hanya jadi side
story
dalam novel Bad Boys. 
Keren,
Mbak Nathalia. Saya suka ceritanya.
🙂
***