Penulis: Genk Kompor
Penerbit: Elex Media Komputindo
Cetakan: 2013
Jumlah hal.; xviii + 171 halaman
ISBN: 978-602-02-2704-7
Ketika
para peleduk bertemu, apa yang akan terjadi? Korslet? Kebakaran?? Kerusuhan???

Halo! Abe, Deni, Eno, Erin, Nando, dan Sandi kembali beraksi dengan segunung
ide aneh yang bisa-bisanya menyempil di benak pelajar bertampang lugu macam
mereka. Berbagai keonaran pun kembali menguntit keenam bocah itu seperti anak
ayam ke mana pun mereka pergi!

Jangan
lewatkan aksi kompor-mengompori Genk Kompor yang tidak hanya memancing tawa,
tapi juga haru!
WARNING:
Membaca buku ini bisa menyebabkan kamu: Dhuaaar! Meleduk!!!
***
Serial laris dari Majalah Story yang masih berlangsung hingga saat ini, kini
hadir dalam bentuk buku dan dipersembahan oleh Elex Media Komputindo untuk para
Story Lovers dan Laskar Meleduk alias pencinta Genk Kompor.
Editor’s Note
***
Baca kisah Genk Kompor kayak makan rujak sambil ikut lomba Agustusan: seger,
kocak, dodol, heboh, seru, campur aduk jadi satu. Bawa obor nyari suluh, Genk
Kompor emang bikin rusuh!
—Iwok Abqary, penulis novel komedi “Cewek-Cewek Tulalit” dan “Traveling Gokil”



Wow,
membaca novel ini bikin senyum-senyum dan jadi inget masa-masa sekolah kemarin.
Masa SMA memang paling indah dan ngangenin, ya. Buat para sahabat di mana pun
juga, baca deh novel ini. Sukses terus ya, Genk Kompor.
—Nikita Willy, artis penyanyi dan pemain sinetron
***
Buku ini adalah
buku kedua Genk Kompor. Untuk yang belum tahu, Genk Kompor ini adalah serial
yang terbit di Majalah Story. Genk Kompor adalah serial kroyokan yang
dikerjakan bersama oleh 6 orang yang berteman di jejaring sosial. Kalau di
dunia nyata sih, mereka tinggalnya jauhan tapi dekat di hati. *LDR donk?! Hm..abaikan bagian ini*
Oiya, kan tadi
saya sebutkan bahwa ada 6 penulis yang kroyokan mengerjakan serial ini. Setiap
penulis mewakili masing-masing anggota Genk Kompor. Keenam anggota Genk Kompor adalah
Abe, Deni, Eno, Erin, Nando,dan Sandi. Mau tahu cerita mereka di buku pertama?
Sila cek review saya di Genk Kompor.

Di buku Genk
Kompor 2, kita kembali disuguhi 12 cerita tentang hiruk-pikuk masa SMA para
Genk Kompor. Mulai dari derita jadi jomblo-ers, mendadak diikuti oleh sosok
dari dunia lain, hingga hebohnya saat Genk Kompor jadi bahan gosip di sekolah.
Cerita di buka
dengan kisah Nando yang mendadak jatuh hati pada anak salah seorang pelanggan
katering ibunya. Nando akhirnya harus rela mendengar nasihat-nasihat dari
sahabat-sahabatnya tentang cinta yang harus diperjuangkan (padahal mereka juga
jomblo..ha..ha..). Bagaimana nasib Nando, berhasilkah ia terlepas dari kutukan
jomblo?
Lain Nando, lain
pula Abe. Pengejaran cinta Tria yang tidak kunjung membuahkan hasil membuat Abe
berniat untuk pindah ke lain hati. Godaan data dari dunia maya. Berharap bisa
dapat jodoh dari Facebook, Abe pun dengan intensif dan bermodalkan pinjaman
dari Deni, berusaha mendekati gadis cantik (dan alay) hingga akhirnya mereka
sepakat untuk kopi darat *istilah zaman
kapan tuh kopi darat*
. Tapiiiiii..ternyata eh ternyata.. Ha..ha.. seperti
biasa ceritanya bikin saya ngakak.
***
Buku Genk Kompor
kali ini jauh lebih berwarna. Bukaan, bukan sampulnya yang berwarna(i)
melainkan ceritanya yang lebih beragam. Saya yang penakut ini sukses dibikin
kesal karena kali ini ada cerita horornya. Cerita “Siapa yang Kirim SMS?”
benar-benar membuat saya menyesal membaca buku ini di malam hari. Apalagi tepat
di malam itu ada teman yang sengaja mengabari saya via whatsapp tentang
cerita-cerita horor. (>_<) Dan saya kembali jadi horor sendiri karena
menulis review ini di malam hari. *maaf
saya curcol..abaikan..abaikan..
*
Kalau cerita
horornya bikin saya kesal karena tidak suka hal-hal yang berbau horor. Maka
cerita favorit saya adalah cerita terakhir “Bukan Genk Kejombloan”. Jadi, Genk
Kompor mendadak jadi sasaran gosip. Dan akhirnya demi memperbaiki nama baik
mereka, akhirnya mereka membicarakan secara serius perkara kejombloan seluruh
anggota Genk Kompor. Harus ada satu orang yang melepas status jomblo. Tapi
siapa? Abe?? Tria aja belum ngasih respon yang berarti. Nando? Ah, cukup sudah
dia dengan patah hati tanpa sempat berjuang. Deni? Bersin-bersinnya membawa
petaka. Erin? Ah, cantik-cantik tapi lebih sering pacaran sama beauty kit. Eno? Hm, ada yang menganggap
dia cewek nggak ya? Sandi? Ah, cowok satu ini sedang patah hati –cerita patah
hatinya Sandi ada di buku ini juga-. Jadi siapa yang akan berhasil mengangkat
kembali harga diri Genk Kompor?
Ah, kali ini
saya benar-benar terhibur membaca buku. Meskipun unsur gokilnya tida lagi
mendominasi. Kelucuan tokoh-tokoh ini lebih berkesan garing. Tapi tetap saja
saya harus mengacungkan jempol untuk sahut-sahutan para tokoh dalam “perang
olok-olokan”. Contohnya di halaman 29:

“Daripada poni lempar lo itu, Be! Lempar sono jauh-jauh!” balas Nando. “Eno
barusan bilang jambul gue lepek.”
“Eno aja didengerin. Dia lagi memfitnah lo, Ndo. Jambul lo nggak lepek,
tapi jelek!” Abe ngakak.
“Ayam bumbu terasi bikin makan jadi gembul. Nando terobsesi dengan
jambul!” celetuk Deni.
“Tapi kayanya Eno nggak ngomong apa-apa dari tadi deh, Ndo,” kata Erin
heran.
“Eno emang nggak ngomong di sini, tapi di Facebook. Liat aja komen di
statusnya!” jelas Nando.
Deni menepuk jidat Abe. “Jadi dari tadi kalian komen-komenan di
Facebook?”
Abe balas menepuk jidat Deni. “Dasar Koplak!”

Ha..ha..polah
tingkah para anggota Genk Kompor masih aneh dan sangat khas. Selain itu dimensi
persahabatan mereka semakin terasa. Cerita “Persahabatan Bagai Kompor” sukses
membuat saya merasa bahwa ternyata untuk urusan persahabatan mereka bisa bisa
sangat serius. Meski cara menunjukkan perhatiannya sangat aneh. Aneh gimana? Ya
aneh, terutama cara Sandi menghibur Abe yang cintanya ke Tria tak juga mendapat
tanggapan positif. (^0^)
Cover buku Genk
Kompor 2 ini juga semakin bagus. Dengan latar putih yang bikin buku ini semakin
terlihat “cool”. Sayangnya tulisan “Genk Kompor 2!”-nya kurang tebal dan ngejreng. Jadi kurang memikat mata yang
hanya melihatnya sekilas.
Jadi, kalau harus
menyematkan bintang untuk Genk Kompor 2 ini, maka saya memberinya 4 bintang. Hayo,
bikin yang makin lucu, mas-mas dan mbak-mbak. Biar nanti saya bisa menyematkan
5 bintang biar makin bangga. *eh, siapa
elu, Tria
* (^_^)v
***
Tentang Penulis
Karena semua
penulis Genk Kompor punya CV yang cukup panjang. Maka saya posting saja foto
profil mereka ya. Maafkan kemalasan saya (>_<)

***
 Review ini saya ikutkan dalam Challenger berikut: