Wah,
sudah tanggal 6 September. Itu berarti tepat setahun saya berkenalan dengan
suami. Saat itu saya menjadi moderator dalam sebuah acara bedah buku dan suami
datang untuk meliput acara tersebut.
sudah tanggal 6 September. Itu berarti tepat setahun saya berkenalan dengan
suami. Saat itu saya menjadi moderator dalam sebuah acara bedah buku dan suami
datang untuk meliput acara tersebut.
Ini
adalah setahun yang penuh berbagai hal yang menarik. Setahun yang penuh
penyesuaian. Kami masih terus belajar saling mengenal. Karakter kami yang
bertolak belakang pun menjadi perekat sekaligus pemisah. Ada kalanya sikap
cueknya membantu saya mempertahankan kewarasan, namun ada kalanya sikap
santainya menguji kewarasan. He..he.. Sekarang saya mengerti kenapa cinta dan
benci adalah dua hal yang berhimpitan, sangat mudah menyebrang ke sisi lainnya.
adalah setahun yang penuh berbagai hal yang menarik. Setahun yang penuh
penyesuaian. Kami masih terus belajar saling mengenal. Karakter kami yang
bertolak belakang pun menjadi perekat sekaligus pemisah. Ada kalanya sikap
cueknya membantu saya mempertahankan kewarasan, namun ada kalanya sikap
santainya menguji kewarasan. He..he.. Sekarang saya mengerti kenapa cinta dan
benci adalah dua hal yang berhimpitan, sangat mudah menyebrang ke sisi lainnya.
Setahun
ini terasa cukup panjang sekaligus singkat. Waktu berlalu dengan cepat saat
persiapan pernikahan yang tahu – tahu sudah di depan mata. Empat bulan yang dia
butuhkan untuk meyakinkan diri memilih saya sebagai pendamping dan melibatkan
keluarga kami dalam prosesnya. Dan pernikahan yang berlangsung 8 bulan setelah
perkenalan pertama. Berlalu dengan cepat.
ini terasa cukup panjang sekaligus singkat. Waktu berlalu dengan cepat saat
persiapan pernikahan yang tahu – tahu sudah di depan mata. Empat bulan yang dia
butuhkan untuk meyakinkan diri memilih saya sebagai pendamping dan melibatkan
keluarga kami dalam prosesnya. Dan pernikahan yang berlangsung 8 bulan setelah
perkenalan pertama. Berlalu dengan cepat.
Tapi
ada juga masa di mana waktu terasa panjang. Saat kondisi memaksa kami berkawan
dengan jarak. Katanya, “Mumpung kita masih muda. Sakit – sakitnya kita tanggung
sekarang saja. Biar setelah ini kita nggak akan pisah lagi.” Ha..ha.. dasar
logis. Mana pernah meributkan hal – hal berbumbu perasaan seperti saya.
ada juga masa di mana waktu terasa panjang. Saat kondisi memaksa kami berkawan
dengan jarak. Katanya, “Mumpung kita masih muda. Sakit – sakitnya kita tanggung
sekarang saja. Biar setelah ini kita nggak akan pisah lagi.” Ha..ha.. dasar
logis. Mana pernah meributkan hal – hal berbumbu perasaan seperti saya.
Ha..ha..
jadi ingat sejak dulu suami selalu berkata, “Dasar orang yang berumah di atas
awan,” saat tidak habis pikir dengan sikap saya yang cenderung perasa dan emosional.
jadi ingat sejak dulu suami selalu berkata, “Dasar orang yang berumah di atas
awan,” saat tidak habis pikir dengan sikap saya yang cenderung perasa dan emosional.
Ah,
terima kasih untuk setahun ini. Dan mohon pengertiannya di waktu – waktu
mendatang ya, suami tersayang. Termasuk pengertian untuk tumpukan buku yang
menguras dompet dan sering mengalihkan perhatian saya 😀
terima kasih untuk setahun ini. Dan mohon pengertiannya di waktu – waktu
mendatang ya, suami tersayang. Termasuk pengertian untuk tumpukan buku yang
menguras dompet dan sering mengalihkan perhatian saya 😀
***
Ok,
untuk berbagi kebahagiaan ini, saya ingin menghadiahkan Antologi Jomblo: Prinsip atau Nasib. Di dalam buku ini ada salah
satu tulisan saya. Tulisan yang merupakan sepenggal cerita tentang kisah saya
dan suami. Tulisan yang saya buat sebelum suami secara resmi datang melamar ke
rumah. Tulisan yang mungkin bisa menjawab sedikit pertanyaan orang – orang
tentang awal mula saya nge-blog dan kenapa tahu – tahu sudah nikah aja. 😀
untuk berbagi kebahagiaan ini, saya ingin menghadiahkan Antologi Jomblo: Prinsip atau Nasib. Di dalam buku ini ada salah
satu tulisan saya. Tulisan yang merupakan sepenggal cerita tentang kisah saya
dan suami. Tulisan yang saya buat sebelum suami secara resmi datang melamar ke
rumah. Tulisan yang mungkin bisa menjawab sedikit pertanyaan orang – orang
tentang awal mula saya nge-blog dan kenapa tahu – tahu sudah nikah aja. 😀
Baiklah.
Ingin menjadi 1 (satu) orang yang beruntung mendapatkan buku Antologi Jomblo: Prinsip atau Nasib
ini? Ikuti langkah – langkah berikut:
Ingin menjadi 1 (satu) orang yang beruntung mendapatkan buku Antologi Jomblo: Prinsip atau Nasib
ini? Ikuti langkah – langkah berikut:
1. Follow
akun twitter @atriasartika
2. Share
link giveaway ini di twitter dengan mention @atriasartika dan @penerbitindiva pakai
hashtag #RememberSeptember plus mention teman kamu untuk ikutan ya. (jumlah
mentionan tidak mempengaruhi penilaian. Sekali wajib. Lebih dari sekali tidak
masalah)
3. Jawab
pertanyaan berikut di kolom komentar
“Bagimu
Jomblo itu karena Prinsip atau Nasib? Kemukakan alasanmu ya :)”
Jangan
lupa sertakan data dirimu berupa: nama, akun twitter, dan e-mail.
4. Giveaway
ini berlangsung 6 – 12 September 2015
5. Giveaway
ini hanya untuk yang berdomisili di Indonesia.
“Bagimu Jomblo itu karena Prinsip atau Nasib? Kemukakan alasanmu ya :)”
Bagiku jomblo itu karena prinsip bukan karena nasib. Soalnya, kalau jomblo itu karena nasib, pasti pada berhenti menyukai orang. Menyukai orang itu normal. Nah kalau jomblo itu karena prinsip, karena aku sendiri berprinsip untuk jomblo. Lagipula dalam Islam tidak ada yang namanya pacaran. Jadi lebih baik jomblo daripada berpacaran tapi zina. Kalau pepatah bilang "Tak kenal maka tak sayang", kalau Islam bilang "Tak kenal maka taaruf".
Nama : Musdalifah Putri
Akun twitter : @MusdalifahYeaa
E-mail : musdalifahpoetry@yahoo.com
Bagimu Jomblo itu karena Prinsip atau Nasib? Kemukakan alasanmu ya
Jawaban:
PRINSIP ….
Ada masa-masa ketika aku memilih jomblo terlalu lama, bahkan sampai-sampai orang disekitarku mengira aku gak normal karena terlalu dekat (malah terlalu dekat) sama cewek-cewek. Alasannya sederhana sih, aku tipe pemerhati lingkungan sekitar. Aku amati mereka yang pacaran dari SMA eh putus malah nangis-nangis histeris kayak habis kena musibah Tsunami. Ada yang gak nangis, tapi susah move on dari bayangan mantan sampai-sampai ada yang memilih gonta ganti pacar biar kelihatan banyak yang mau (obral kali haha).
aku sempat mikir, kira-kira aku ada di katagori mana ya. Nangis kejar, atau susah move on. Maka dari itu aku pertimbangkan banget cowok yang dekatin aku untuk bermula dari sahabat dulu.
Kalau gak mau, silahkan mundur. Kalau mau, aku akan tetap jaga jarak dan mengenal sifatnya dulu. Makanya dulu aku gak pacaran sampai beberapa tahun. Dan Allhamdullah, ketika ada satu cowok yang benar-benar serius menjadi sahabat dan beberapa tahun kemudia serius menjadi pacar dan beberapa tahun kemudian, serius melamar. Akhirnya MENIKAH dech hehe ….
Neneng Lestari
@ntarienovrizal
n_tarie90@yahoo.com
Dias Shinta Devi
@DiasShinta
diasshinta.iyas@gmail.com
Jomblo itu lebih ke Prinsip. Harga Diri. Nggak mau hati dan statusnya dipermainkan oleh waktu makanya memilih jomblo. Udah belajar dari pengalaman temen dan sahabat bahwa punya mantan banyak itu ternyata menyusahkan, memalukan dan menyulitkan masa depan. So, jomblo itu semua tentang prinsip kita yang mau menjaga diri dan menjaga harga diri supaya nggak gampang dibilang "mantannya si dia" alias "bekasnya si dia". Kan malu dibilang 'bekas', emang barang tak habis pakai? Hhehe 😀
Buat aku sih emang ke arah Harga Diri aja sih kak. Harga diri gak bisa ditawar mati. wkwkwk :))) thanks kak~
Lois Ninawati
@_loisninawati
ninawatilois@gmail.com
Menurutku, jawabannya adalah.. Nasib. Soalnya, kalo belum ketemu pasangan yang tepat, itu karena nasibnya belum sesuai dengan kehendak Yang di Atas. Kan, jodoh udh ada yang ngatur.. Jadi, nasib aja yang belum baik. 😀
nama : pramestya
twitter : @p_ambangsari
e-mail : pramestya23@gma
il.com
“Bagimu Jomblo itu karena
Prinsip atau Nasib? Kemukakan alasanmu ya :)”
Prinsip kak, karena memang g
itu seharusnya. Belum cukup
umur juga kalau mau double 😀
Nama: Eni Lestari
Akun twitter: @dust_pain
Email: shinra2588@yahoo.com
Bagimu Jomblo itu karena Prinsip atau Nasib? Kemukakan alasanmu ya 🙂
PRINSIP!!
menurutku orang yang memilih jomblo dibanding pacaran, berarti dia punya prinsip. mungkin dia ingin memantaskan dirinya. mungkin dia gak mau disakiti, lalu ditinggal pergi seenaknya. mungkin dia ingin cinta yang hakiki sampai tua. alasannya banyak. yang jelas, orang yang memilih jomblo sementara punya kans untuk memiliki relationship dengan seseorang, berarti pikirannya panjang. dan dia gak mau cinta yang sekadarnya, yang bersifat jangka pendek, dan bisa putus di tengah jalan 🙂
Nama : Evi Dwi Puspitasari
Twitter : @littleephie
E-mail : evi_asl@yahoo.com
Jomblo itu karena prinsip. Sebab setiap orang pasti memiliki kriteria pasangan masing-masing. Meskipun kadang kali jomblo bisa jadi bahan bullyan, dibilang "nggak laku".
Padahal kita memang belum ketemu yang cocok. Buat apa memaksakan punya pacar hanya karena status kalau ujung ujungnya seminggu, sebulan bakal putus. Cuma nambah daftar mantan aja. Memang mau di cap sebagai playgirl or playboy??
Jadi menjadi jomblo itu bukan kutukan kok. Bukan sesuatu yang kita harus merasa malu. Jomblo berarti kesabaran. Sabar dengan kesendirian. Sabar menemukan pasangan. Dan menurutku para jomblo itu setia loh. Ketika dia menemukan pasangan yang pas dia akan menjaganya, dan nggak akan ngelepasnya.
Nama : Indra Muhardiman
Twitter : @mhr_diman
Email : muhardimanindra@gmail.com
Menurutku Jomblo itu PRINSIP, karena jomblo atau tidaknya setiap manusia itu kehendak manusia sendiri. Jomblo bukanlah suatu takdir yang diberikan Tuhan. Aku sendiri juga jomblo 🙂 Jadi jomblo itu enak kok, terhindar dari zina, gak boros pulsa, hemat uang jajan, gak bikin banyak pikiran, bisa fokus belajar pula. Paling gak setuju sama istilah JONES (Jomblo Ngenes), nyatanya jadi jomblo gak ngenes kok, yang pacaran aja belum tentu bahagia. *jadi curhat :D*
Nama : Putri Diniansyah
Email : mputdiniansyah@gmail.com
Twitter : @PrincesArgentum
Jomblo itu karena apa? PRINSIP ATAU NASIB
Aku pribadi memilih PRINSIP
Kenapa ? karena pemikiran orang berbeda-beda
Salah satunya ketika seseorang untuk tidak memiliki pasangan alias Jomblo
mereka mempunyai prinsip untuk mencapai cita-cita sebelum memiliki pasangan.
atau mereka memilih untuk menjadi jomblo sampai ada seseorang yang siap untuk mengajak menikah tanpa proses pacaran
jomblo itu tidak mengerikan seperti kebanyakan orang bayangkan
Jomblo memberi kesempatan untuk seseorang mempersiapkan diri menjadi lebih baik hingga waktunya tiba bertemu Jodoh.
nama: Visca Apriliyanti
twitter: Visca_Apr
e-mail: apriliyantivisca@yahoo.com
Bagimu Jomblo itu karena Prinsip atau Nasib? Kemukakan alasanmu ya
kalo saya sih jomblo itu lebih ke prinsip. Kenapa? karena saya ga mau pacaran kayak abg sekarang yang masih labil 😀
*saya maunya kayak kak atria, kenal terus dateng kerumah buat lamaran * so sweet kan* :* :v
saya juga ga mau kalo pacaran ntr malah nggalau ga jelas hha
jomblo itu juga ga selamanya ngenes kayak kata orang kebanyakan, malah dengan jomblo kita bebas ngelakuin apa aja tanpa takut pacar malah
ga ada pacar bukan berarti kita ga bisa hidup kan, nikmati masa jomblo selagi bisa 😀 *hore* :v
Nama : Afika Yulia Sari
Twitter : @afikayulia
Email : afikayuliaakb@gmail.com
Bagi saya jomblo itu prinsip bukan nasib. Prinsip untuk berjaga-jaga mencegah hal-hal yang mungkin bisa terjadi (menghindari zina), bebas mau ngapain juga engga ada yang ngehalangin dan engga ada sok ngatur-ngatur ini itu, punya waktu lebih banyak dengan keluarga dan sahabat.
Jomblo itu karena Prinsip atau Nasib?
Buatku Jomblo itu Prinsip.
Jodoh itu kan sudah ditentukan oleh Allah SWT. Siapa dan kapan waktunya ketemu jodoh, semua sudah ditentukan.
Aku memilih untuk jomblo daripada pacaran karena aku ingin hanya memberikan hatiku pada orang yang memang sudah ditentukan Allah sebagai jodohku, walaupun aku juga belum tahu sih siapa orangnya hehee. Ketika aku menyukai seseorang dan merasa nyaman bersamanya, mungkin itu petunjuk yang diberikan Allah kalau aku sudah menemukan jodohku.
Mungkin banyak yang lain lebih memilih mempunyai pengalaman pacaran untuk menemukan jodohnya. Tapi buatku ketika aku memiliki hubungan dengan seseorang itu bukan untuk berpacaran, tapi untuk taa'ruf menuju pernikahan.
Jadi menjadi jomblo itu pilihan, tetap sendiri untuk mengisi waktu dengan memperbaiki diri sampai jodoh itu datang, daripada pacaran dengan segala problemanya yang biasanya menguras waktu, pikiran dan perasaan, dan ujungnya malah putus karena memang tidak berjodoh.
nama: Aulia
twitter: @nunaalia
e-mail: auliyati.online@gmail.com
Nama : Nova Indah Putri Lubis
Twitter : @n0v4ip
Email : n0v4ip@gmail.com
Bagimu Jomblo itu karena Prinsip atau Nasib?
Pada awalnya sih saya mikir jomblo itu mang nasib saya kali yeee *sedih* karena masak dari sekian banyak cowok gak ada yg deketin sih. saya kan gak jelek2 amat :D. Tapi seiring berjalannya waktu, saya merasa kejombloan saya ini karena mang saya yg milih untuk jomblo terbukti dari sekian banyak yang ngedeketin dan ngajakin saya pacaran sekarang *pedean banget lu ndah*, eh, malah satupun gak ada yang ngena di hati. karena saya udah merasa males utk pacaran ditambah ngeliat lingkungan sekitar yg makin lama makin nunjukin perilaku gak sehat membuat saya lebih milih untuk langsung nikah aja tanpa proses2 pacaran segala. Toh yang pacaran bertaun2 juga gak jadi juga *pengalaman pribadi* :D. Mungkin itu bisa dibilang prinsip saya kali ya untuk say no pacaran before akad. 😀
Thanks mbak ^^
Nama : Anis Andriyani
Twitter : @nizz_aniss
Email : Anisandriyani76@ymail.com
PRINSIP!!
Jika Jomblo itu Nasib, kita bisa saja orang yang tak laku. Tak ada yang mau dengan kita. Hmm.. bisa dibilang kita orang dengan tampang dan sikap yang terlalu buruk hingga kita harus menerima nasib sebagai seorang jomblo.
Tapi, bagiku jelas itu Prinsip. Gak mungkin gak ada seorangpun yang tak tertarik dengan kita. hanya saja kita memilih untuk sendiri (jomblo). Mungkin menunggu orang yang benar" tepat atau tak ingin terlarut dalam sandiwara cita yang semu, ya mungkin hingga waktu yang tepat 😀
So?? Jomblo itu Prinsip!!
Nama : Dita Nur Aeni
Twitter : @ditaaeni15
Email : ditanuraeni15@gmail.com
“Bagimu Jomblo itu karena Prinsip atau Nasib? Kemukakan alasanmu ya :)”
Menurut saya jomblo itu prinsip sekaligus nasib tergantung orang yang menjalaninya. Saya tidak tahu rasanya, karena sudah 4 tahun ini saya menjalani hubungan dengan seorang adam. hehe
Jomblo Karena Prinsip
Pada dasarnya setiap orang memiliki prinsip masing-masing. tidak sedikit orang yang berprinsip Jomblo. Tak jarang dari mereka yang menganggap pacaran itu hanya membuang waktu, membuang energi dan hal sia-sia lainnya. Ada pula yang ingin menjauh dari perbuatan zina dan ingin lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Atau Orang yang berprinsip jomblo karena merasa telah disakiti berkali kali. Menurut saya itu menurut niat, alasan, dan prinsip masing-masing.
Jomblo Karena Nasib
Mencari pasangan kesana kemari tidak ada yang cocok, mengatakan perasaan berkali-kali namun selalu ditolak. Berarti itu Jomblo karena nasib. Nasib? siapa yang tahu kecuali Allah. Selalu berfikir positif saja. mungkin Allah sedang menyiapkan yang terbaik di waktu yang tepat.
Pada dasarnya hidup itu pilihan, tergantung bagaimana kita menjalaninya. Jomblo karena prinsip atau nasib nikmati saja. jomblo tidak selamanya ngenes, bisa saja jomblo itu happines. Karena yang pacaran juga tak selamanya bahagia. 🙂
Jomblo itu prinsip!
Kenapa? Karena saya sudah memutuskan untuk mengikuti cara para ukhti kebanyakan dalam memilih pasangan/jodoh. Setelah menimbang baik/buruk dari pacaran, maka secara prinsip dan KOMITMEN sudah mantap kalo saya akhirnya jadi penganut anti pacaran sejak masa-masa SMA dulu.
Alasannya karena saya nggak mau buang-buang waktu dengan hal yang nggak pasti dan hanya dinikmati sesaat. Nggak mau ngebiarin hati ini sakit (lagi) kalo tahunya si pasangan yang masih disayangi malah akhirnya menjauh pergi, trus ujung-ujungnya harus struggle so hard deh sama yang namanya move on.
Rumusnya gini deh, orang yang bersedia pacaran itu artinya dia sudah siap sakit hati, soalnya yang namanya pacaran (apalagi di usia yang bukan untuk menikah) ya kemungkinannya 90% bakal berujung pisah/putus. Adakah pisah/putus dengan orang yang disayangi itu terasa bahagia? Y'all know it so well. 🙂
Berani pacaran itu tandanya siap sakit hati, tapi justru kebanyakan orang yang sudah pada tahu konsekuensinya malah tetep aja mau menjalani tapi akhirnya meraung-raung deh karena dicampakan atau disakiti. :)))
Oleh karena itu, bagiku lebih baik menjomblo aja dulu sampai saat yang tepat nanti baru deh membuka diri dengan cara terbaik untuk menemukan pasangan/jodoh itu. Selagi menunggu, sambil terus memperbaiki diri supaya nanti dapat jodoh yang baik juga.
Dengan begitu saya nggak perlu ngalamin patah hati berkali-kali. Nggak mendekati zina dan nggak numpuk dosa juga. Udah pasti serius arahnya. Jelas bibit bebet bobotnya jika melalui orang ketiga (perantara). Akhlaknya terpercaya. Dan tentunya lebih diridhai Allah SWT. 😉
There's a quote about being single that I love so much:
"Best thing about being single: no drama, no fighting, no crying, no confusion, no worries, and no problems."
Trus sempat baca post tentang buku ini waktu itu di blog Mbak Atria. Suka dan setuju banget sama quote yang ini:
"… bukan karena apa yang mereka sebut cinta hingga saya mengalami patah hati. Melainkan karena saya menyadari bahwa saya telah buang-buang waktu dengan orang yang salah. Saya membangun harapan yang semu." (Hal. 123)
I cannot agree more! 😀
*
Nama: Aya Murning
Twitter: @murniaya
Email: ayamurning@gmail.com
Nama : Muhammad Rifqi Saifudin
Twitter : @Rifqi_MULovers
Email : m_Rifqi_s@yahoo.co I'd
Menurutku sih jomblo itu prinsip, hanya mereka yang tidak mengerti akan cinta yang hakiki Dan sejati yang menganggap jomblo itu nasib. Ini karena bagi para jomblo yang paham akan cinta, mereka menjomblo adalah suatu prinsip, bukan hanya sekedar karena ingin sendiri atau bahkan trauma, bisa saja mereka jomblo itu Melihat bagaimana sudut pandang Pacaran dari mereka yang kini jomblo, atau juga ada alasan lain, faktor X misalnya? Silahkan tanyakan pada para jomblo.
Yang perlu diingatkan, jomblo bukan hanya ada karena nasib dan putus semata, tapi karena ada niat. Jangan baper!
Nama : Eka Sulistiana
Twitter: @ekasulistiana24
Email : ekasulistiana2412@yahoo.co.id
Jawaban :
Menurut saya, jomblo itu karena prinsip. Jika karena nasib, maka nasib tersebut dapat diubah dengan perjuangan dan doa. Tetapi, jikalau orang tersebut jomblo karena dia memang punya prinsip tidak mau pacaran sebelum menikah misalnya, meski banyak lawan jenis yang berusaha memikatnya, dia akan tetap teguh pada prinsipnya. Dia akan tetap konsisten dengan komitmennya. Tak semua jomblo meratapi kesendiriannya. Justru banyak pula yang merasa bebas dan bahagia walau tanpa pasangan. Karena dia merasa lebih baik ketika jomblo. Dia bisa lebih fokus dengan pendidikan, karir, dan urusannya yang lain. Itulah alasan mengapa banyak orang yang membangun prinsip untuk tidak berpacaran atau menyandang status jomblo.
Hai kak Atria, salam kenal. Izin ikutan GA-nya ya. Siapa tau berjodoh sama hadiahnya. Hihiii!
Nama : Intan Novriza Kamala Sari
Akun twitter : @inokari_
E-mail : intankamala@gmail.com
“Bagimu Jomblo itu karena Prinsip atau Nasib?
PRINSIP
Karena aku masih pengen menikmati “me time” sepuasnya dulu. Sebelum memutuskan melepas status jomblo. Tapi di sini “me time”nya yang positif loh ya. Mumpung masih sendiri, pengen puas-puasin baca buku, sekolah lagi, belajar ini itu. Kan kalo udah punya pasangan apalagi krucil, pasti udah agak riweuh buat ngapa-ngapain, kan? Mau ga mau, suka ga suka, udah jadi tanggungjawab buat jagain dan ngurusin mereka.
Kalo mau ngabisin waktu buat pacaran, nggak mau ah. Ngabisin waktu aja. Hehe..harus nyediain waktu buat telponan, smsan, BBMan, bahkan buat kencan. Terus kemana-mana harus laporan. Ga boleh temenan sama ini lah, itu lah. Ah, ga asik! Mending jomblo dong, sampai ada pangeran baik hati yang datang melamar *uhuk
Nama: wulida
twitter : @jm_nim
email : wulida.nadhila@yahoo.com
Menurutku jomblo itu nasib. ah entahlah aku punya jawaban berbeda dengan orang kebanyakan. Semua orang yang jomblo pasti punya rasa kesepian dan ingin punya tempat berbagi, lantas jika merasakan hal itu masih di sebut prinsip?
Jomblo bagiku adalah nasib menunggu kapan jodoh yang masih disembunyikan olehNya muncul dan jomblo adalah fase dimana kita belajar bersabar.
Nama: Gestha Reffy
Twitter: @AltGST
Bagiku, jomblo itu nasib. Para "jomblo" lebih dominan dikatakan remaja yang tidak berstatus memiliki pacar namun suka resah, rentan galau, dan tak tahu harus kemana dan bagaimana mencari pacar. Jomblo itu nasib, nggak pacaran itu prinsip!
Nama : Agatha Vonilia Marcellina
Twitter : @Agatha_AVM
Email : agathavonilia@gmail.com
Menurutku jomblo itu adalah prinsip. Mungkin para jombloers memilih untuk berkarir terlebih dahulu atau ada kemungkinan takut menikah, kemungkinan yang biasanya terjadi adalah terlalu pemilih dalam melihat bibit, bobot dan bebet. Apakah masih ada juga kisah Siti Nurbaya di zaman modern ini dengan penolakan orang tua?
Setiap orang pasti akan memiliki jodohnya masing-masing. Prinsip kita yang berusaha untuk memulai hidup baru dengan orang lain ataukah tidak merupakan sebuah pilihan dan usaha kita sendiri. Tuhan telah memberikan jodoh kepada kita dan tergantung pada diri kita sendiri dan keyakinan kita bahwa kita pasti bahagia.
Jomblo merupakan kesempatan kepada kita untuk mencari jodoh kita dan memahaminya. Adam aja butuh Hawa untuk menemaninya. Kita pun butuh pasangan berbagi kisah dan memulai segalanya dari nol.
Nama : Veny
Twitter : @yutakaNoYuki
Email : himurasora@yahoo.co.id
Jomblo itu karena prinsip buatku. Setiap jomblo pasti punya alasan untuk sendiri dulu entah karena masih sibuk kerja, belajar atau mengerjakan hal penting lainnya yang menurut mereka lebih prioritas ketimbang mencari pacar atau pasangan. Atau ada juga yang jomblo karena tidak menemukan pasangan yang sesuai dengan kriterianya, itu menurutku jomblo karena prinsip juga, prinsip untuk mendapat pasangan yang cocok dengan dia 😉
Nama: Wening
Twitter: @dabelyuphi
Email: dabelyu_phi@yahoo.com
Menurutku, jomblo itu nasib. Label jomblo lebih banyak menempel sama remaja-remaja yang masih suka berpikiran galau melihat teman-temannya punya pasangannya sendiri. Walaupun punya artian yang sama dengan singel, singel justru menurutku yang lebih menjurus ke prinsip, prinsip untuk lebih memilih sendirian dulu dan prinsip untuk nggak pacaran.
Mutiara Misksalma
MMisksalma
misksalmamutiara@gmail.com
Jawabannya : Tergantung situasi dan kondisi
Nasib : Terjadi ketika seseorang merasa pasangannya belum juga datang, padahal dia sudah siap berpacaran atau menikah.
Prinsip : Terjadi ketika seseorang sudah mendapat pasangan yang cocok walaupun belum jadian atau menikah. Tapi dia tidak ingin melanjutkan hubungan karena berbagai hal. Misalnya pekerjaan, keluarga, agama, dll.
Terima kasih telah mengadakan giveaway kembali :')))
Rini Cipta Rahayu
@rinicipta
rinspiration95@gmail.com
Menurutku, kebanyakan mereka yang memutuskan untuk tidak menjalin hubungan spesial dengan seseorang itu karena sebuah prinsip. Alasan dibalik prinsip itu bisa bermacam-macam, mungkin datang diri sendiri, keluarga maupun kepercayaan yang dianut.
Pada dasarnya, mereka yang masih jomblo merasa hal yang mereka lakukan itu untuk kebaikan diri mereka sendiri. Merasa masih nyaman dengan dirinya sendiri, bukan berarti tidak mau berbagi lo yaa.. kadang mereka juga ingin untuk terfokus pada tujuan hidup mereka, nah dengan begitu mereka akan berusaha mengembangkan diri menjadi lebih baik melalui kegiatan positif dan berusaha untuk mewujudkan mimpi mereka itu.
Rini Cipta Rahayu
@rinicipta
rinspiration95@gmail.com
Menurutku, kebanyakan mereka yang memutuskan untuk tidak menjalin hubungan spesial dengan seseorang itu karena sebuah prinsip. Alasan dibalik prinsip itu bisa bermacam-macam, mungkin datang diri sendiri, keluarga maupun kepercayaan yang dianut.
Pada dasarnya, mereka yang masih jomblo merasa hal yang mereka lakukan itu untuk kebaikan diri mereka sendiri. Merasa masih nyaman dengan dirinya sendiri, bukan berarti tidak mau berbagi lo yaa.. kadang mereka juga ingin untuk terfokus pada tujuan hidup mereka, nah dengan begitu mereka akan berusaha mengembangkan diri menjadi lebih baik melalui kegiatan positif dan berusaha untuk mewujudkan mimpi mereka itu.
Nama : Zaitun Hakimiah NS
Akun twitter : @NSMia
E-mail : zaitun_hakimiah@yahoo.com
“Bagimu Jomblo itu karena Prinsip atau Nasib?
PRINSIP
Sebagai makhluk hidup, kita diciptakan berpasang-pasangan, dan itulah NASIB kita. Jika belum saatnya bertemu pasangan dan lebih memilih menjadi JOMBLO maka itulah PRINSIP kita.
Terima kasih 🙂
“Bagimu Jomblo itu karena Prinsip atau Nasib? Kemukakan alasanmu ya :)”
Prinsip. Tidak akan ada orang jomblo yang ada adalah orang yang menutup diri dari orang lain. Jadi orang jomblo menurut saya adalah orang yang menginginkan dirinya jomblo atau sendiri.
Nama : Lestyo Haryanto
Akun twitter : @Lestyo_yupi
E-mail : Lestyo.Haryanto@gmail.com
“Bagimu Jomblo itu karena Prinsip atau Nasib? Kemukakan alasanmu ya :)”
Prinsip.
Karena bisa aja saya pacaran, dan mengikuti arus pergaulan jama sekarang. Tapi saya memilih untuk tetap menjomblo karena saya ingin menikmati hidup dengan sesenang hati tanpa harus memikirkan pacaran atau semacamnya. Lagipula, sudah banyak teman yang mewakili saya untuk berpacaran. Jadi saya hanya bisa duduk dan memfokuskan diri pada buku yang saya baca.
Nama : Faya Mariam Zhallila
Twitter : @fayamariam
E-mail : faya.alfateh@xl.blackberry.com
Nama : Prihandinika
Akun Twitter : @prihandinika
e-mail : prihandinika@gmail.com
Jomblo itu Prinsip dan Nasib sih.
Prinsip itu karena menjadi Jomblo itu adalah sebuah pilihan. Kita yang memutuskan mau menjalin sebuah hubungan asmara atau memilih untuk jomblo.
Nasib itu karena biarpun kita sudah memilih untuk menjalin sebuah hubungan tapi jika kita belum menemukan yang pas maka kita akan tetap jomblo
nama: khusnul
twitter: @imahreana
email: khusnulalsyafia@gmail.com
jomblo itu nasib dan single itu prinsip atau pilihan bagiku. kenapa? karna jomblo itu apa yang sudah ada dan kita harus jalanin, sedangkan single sebuah pilihan untuk lebih memantapkan terlebih dahulu, memantaskan hati, setidaknya apa yg kita pilih itulah yg akan menentukan masa depan kita.
Nama: Arfan Jrs
Twitter: @Arfan_JRocks
Email: arfanjrs12@gmail.com
Saya jomblo karena prinsip, belum kepingin untuk cari pasangan. Lagipula jodoh udah ada yang ngatur kok, walaupun perlu usaha. Baru kalo udah usaha tapi gak dapet-dapet itu namanya nasib.
“Bagimu Jomblo itu karena Prinsip atau Nasib? Kemukakan alasanmu ya :)”
Jomblo itu prinsip. Prionsip untuk nggak ngebanyakin dosa, prinsip untuk nggak main-main sama diri sendiri, prinsip untuk tujuan yang lebih pasti. Bahwa pacaran bukan hal utama dalam hidup.. 😀 😀 😀
Nama : Naning Pratiwi
Twitter : @chelseas_lovers
email : chelsea_lovers83@yahoo.com
Nama: Nadia Puspaningtyas A.
Twitter: @Nadia48nafla
E-mail: nadia.puspaningtyas@yahoo.com
Pertanyaan yang sering banget muncul dan sering aku dengar di sekitar aku….
Bagiku Jomblo itu karena…Prinsip?
Sebenarnya bingung mau jawab alasannya gimana, tapi kalau aku karena sebenarnya jomblo itu cuma belum bertemu sama jodohnya dan butuh teman curhat, jadi jomblo itu lebih bebas mau kemana aja, lebih irit pulsa (menurut aku), pokoknya beda sama yang punya status "PACAR"
Kan sudah dijelaskan manusia itu sudah ada pasangannya masing-masing, cuma waktu aja yang belum mempertemukan mereka dengan pasangannya.