“Untukku,
sekedar jarak tak bisa membuat dua hati menjadi jauh. Pengkhianatanlah yang
membuatnya. Tidak hanya menciptakan jarak, tapi juga sekat. Dunia bisa
menciptakan segalanya untuk meniadakan jarak, tapi tak bisa menghapus sekat
itu. Kepercayaan yang kedua mungkin bisa menghapusnya, tapi bagaimana aku bisa
memercayai seseorang yang tidak paham makna kepercayaan? Long distance relationship
tidak cukup hanya saling percaya, tapi juga bagaimana menjadi orang yang bisa
dipercaya,” (hal. 43)

Penulis: Ayuwidya, Elsa Puspita, Christina Juzwar, Anjani Fitriana, dan
Riawani Elyta
Penyunting: Dila Maretihaqsari
Perancang sampul: Nocturvis
Ilustrasi sampul & isi: Nocturvis & Helen Marsya
Pemeriksa Aksara: Intari Dyah P. & Tiasty I
Penata Aksara: Gabriel
Penerbit: Bentang Belia
Cetakan: 2013
Jumlah hal.: vi + 194 halaman.
ISBN: 978-602-7975-72-9
Bagaimanapun ditiadakan
jarak akan tetap ada.
Apa yang terjadi bila kesetiaan dan
pengkhianatan
berjalan tak seimbang dalam satu hubungan?
bisakah menjaga hati hanya dengan saling percaya
dan bisa dipercaya?
Dan, akankah jarak mampu menjawab
segala keraguan yang ada?
Temukan lima perjuangan hubungan jarak jauh
yang akan membawamu pada pergolakan hati
akan keputusasaan hubungan, perdebatan, pengkhianatan
dan percaya-tidak percaya yang berjalan seiringan
dengan keteguhan, kemantapan, serta rasa tak ingin kehilangan dalam jarak yang
terbentang.
***

“LDR
emang lebih sering bikin galau daripada bikin senang. Makanya aku pilih putus
pas lulus SMA kemarin. Hubungan model gitu lama-lama cuma ngehasilin hubungan
semu. Nggak nyata. Kayak cuma pacaran sama gadget. Tanpa gadget, hubungannya
juga nggak jalan. ….” (hal. 59)

Buku ini adalah
kumpulan cerita karya 5 orang penulis. Mengangkat tema yang sama yakni Long Distance Relationship (LDR).
Pengalaman menjalani hubungan jarak jauh kini semakin banyak dialami. Mungkin karena
kemajuan teknologi transportasi dan komunikasi yang terus berkembang.
Seharusnya hubungan LDR ini tidak lagi seberat dulu, sebab kini sudah banyak
fasilitas yang bisa memudahkan komunikasi, yang lagi-lagi berkat perkembangan
teknologi. Hm.. jadi LDR ini makin marak karen sekarang komunikasi gampang,
atau karena komunikasi gampang makanya LDR semakin marak? Bingung? saya juga
kok. He..he..
Lima cerita di
buku ini mengangkat dinamika yang berbeda melalui jarak yang berbeda, usia, dan
kepribadian tokoh-tokoh yang berbeda. Saya coba bagi beberapa hal dari setiap
cerita ya (^_^)

 Chococherry Chocolate
Cerita ini
ditulis oleh Ayuwidya. Dengan menggunakan sudut pandang orang pertama, kita
diajak melihat LDR yang dijalani Salsa dengan kekasihnya Marvel. Salsa tinggal
di Jakarta sedangkan Marvel tinggal di Bali. Sejak awal tidak ada yang percaya
bahwa Salsa dan Marvel ini berpacaran. Ini karena tampilan fisik Salsa yang
cukup gemuk sedangkan Marvel bak instruktur fitness.
Sejujurnya Salsa
sendiri pun menyimpan keraguan pada perasaan Marvel. Namun ia ingin terus
percaya. Ia ingin mempertahankan hubungan mereka, meski Marvel bahkan dengan
mudah menggugat segala kecurigaan Salsa dengan kalimat yang seolah berkata, “Ya
sudah kalau tidak percaya. LDR itu harus didasari oleh kepercayaan, jadi kalau
sudah gak percaya ya buat apa hubungan ini dilanjutkan.” Kalimat ini biasanya
sukses membuat Salsa panik dan batal merajuk.
Tapi sampai
kapan Salsa harus terus dirongrong keraguan? Apalagi sahabatnya sendiri, Carlo,
selalu yakin bahwa hubungannya dengan Marvel tidak akan berjalan dengan lancar.
Smiles!
Cerita yang
ditulis oleh Elsa Puspita ini mengetengahkan salah satu penyebab LDR yang cukup
banyak terjadi. Yakni perbedaan kota tempat melanjutkan studi. Arine yang
melanjutkan studi di Malang harus berjauhan dengan kekasihnya, Biru, yang
berhasil masuk ke universitas di Jakarta. Mereka berdua berasal dari kota yang
sama yakni Tanjung Selor. Sebelum menjalani LDR mereka sudah menjalin hubungan
selama 2 tahun, dan mereka bahkan sudah berteman sejak duduk di bangku sekolah
dasar.
Itulah kenapa
akhirnya mereka sepakat untuk menjalani hubungan jarak jauh itu. Mereka mampu
bertahan menjalani LDR tersebut selama hampir 4 tahun. Namun sebuah kabar
membuat Arine akhirnya ingin menyerah. Ia tidak sanggup lagi menjalani LDR itu.
Lelah dengan semua pertengkaran, komunikasi yang seadanya, dan kendala jarak
yang membuat mereka tidak bisa bertemu.
Hm..padahal
jujur ya, saya iri sama tokoh Arine ini. Punya pacar sepintar Biru yang sampai
bisa bikin berbagai jenis robot bahkan ada robot pasangan gitu. Ugh..boleh gak
robotnya buat saya? *salah fokus*
Don’t Stop Believing
Karya Christina
Juzwar ini cukup menarik. Ia sebenarnya mengangkat dua fenomena sekaligus. Yakni
pacar di dunia maya dan LDR. Anna dan Oscar menjalani hubungan yang unik. Mereka
memang awalnya dipertemukan oleh teman mereka, namun komunikasi mereka terus
berlanjut via dunia maya hingga akhir jadian. Sudah setahun mereka jadian dan
mereka tidak pernah bertemu secara langsung dalam kurun waktu tersebut.
Hingga akhirnya,
Anna mengambil inisiatif untuk memberi surprise
ke Oscar dengan mengunjunginya di Bali. Namun yang ada ia harus terus menunggu
Oscar. Selama menunggu keraguan datang silih berganti. Pendapat orang tentang
hubungan jarak jauh yang katanya mustahil bertahan pun terus mengganggunya.
Haruskah ia menyerah?
Inseparable
Cerita ini
adalah karya Anjani Fitriana. Penyebab mereka berpisah pun mirip dengan Smiles! Yakni perbedaan tempat menempuh
pendidikan. Bedanya, Astri dan kekasihnya, Raka beda negara. Astri di Indonesia
dan Raka berhasil mendapat beasiswa untuk studi di Jepang. Awalnya Astri
menolak menjalani hubungan jarak jauh tersebut. Namun detik-detik terakhir
sebelum Raka meninggalkan Indonesia, Astri setuju untuk menjalani LDR.
Sayangnya,
sebuah musibah menimpa Raka. Saat akhirnya Raka bisa pulang setelah 3 tahun
tidak bertemu, pesawat yang ditumpangi Raka kecelakaan. (T_T) Bagaimana Astri
harus menghadapi kehilangan itu?
Hiks..sempat
nangis baca cerita ini. Ngebayangin setelah LDR selama 3 tahun, di saat
harusnya mereka bertemu kembali setelah 3 tahun tidak bertemu, eh Raka malah
meninggal (>_<) syukurlah ceritanya happy ending. #upssss *maaf sengaja*
Rancho
Karya terakhir
ini bagi saya cukup serius. Riawani Elyta menceritakan LDR yang dijalani selama
10 tahun oleh Melvina dan Rancho. 10 tahun guys. Lama banget? Kok belum putus? Kok
belum nikah? Sama awalnya saya juga bingung dengan waktu yang cukup panjang. Di
awalnya saya pikir kok ceritanya mustahil gitu.
Tapi saat tetap
melanjutkan bacaan, saya paham. Mereka sempat putus komunikasi cukup lama. Disebut
di cerita ini menggunakan kata,”bertahun-tahun”. Putusnya komunikasi mereka
ini  karena keluarga Melvina mengalami
musibah. Dan ia pun akhirnya tidak bisa membuka emailnya. Menariknya setelah
bertahun-tahun berlalu, dan dia akhirnya bisa membuka kembali akun emailnya, ia
mendapati ada ratusan surat elektronik yang dikirim Rancho padanya. Pria itu
terus menulis surat meskipun tidak pernah dibalas oleh Melvina. Hingga akhirnya
Melvina mendatangi Rancho yang tinggal di Singapura. Dan saat itu, ia pun
mengetahui bahwa kali ini Rancho-lah yang tengah mendapat musibah. Dan Melvina
ingin mendukung Rancho seperti Rancho dulu mendukungnya melalui surat-surat
yang ia tulis.

 “Kalo
cuma ketenangan, lo bisa dapat dari siapapun, bahkan dari benda mati, tapi cuma
dari sahabat lo bisa mendapatkan kejujuran,” (Hal. 10)

Cerita-cerita di
buku LDR ini beda-beda meski temanya sama. Tapi kok digambarkan ada dua tokoh dari
2 cerita berbeda yang jenius ya? Mau donk. Aku selalu suka dengan pria
berkacamata dan pintar. Ha..ha.. *curcol*
Buku ini jadinya
diperuntukkan untuk rentang usia yang cukup lebar. Hm.. Young Adult lah. Mengingat tokoh-tokohnya sebagain besar mahasiswa,
atau kejadiannya berkaitan dengan perkenalan di kampus, atau saat masih
berstatus mahasiswa. Buku ini cukup menarik dijadikan bacaan karena cukup menghibur.
(^_^)v
“LDR
itu hubungan yang mengawang-ngawang. Cuma hubungan senang-senang tanpa serius.
Gimana mau serius, ketemu aja susah. …” (hal. 85)