“Sekarang
kamu bisa menyebutnya kekasihmu, sedetik lagi, bisa saja kamu harus menyebutnya
mantan. Tidak ada yang tahu kapan orang akan pergi.” (hal. 157)

Penulis: Dy Lunaly, Christina Juzwar, Aiu Ahra, & Ayuwidya
Penyunting: Dila Maretihaqsari
Perancang & Ilustrasi sampul: Nocturvis
Ilustrasi isi: Fransisca Ayu Hapsari
Pemeriksa aksara: Intari Dyah & Tiasty I
Penata aksara: Gabriel
Penerbit: Bentang  Belia (Bentang
Pustaka)
Cetakan: Pertama, Juni 2014
Jumlah hal.: vi + 210 halaman
ISBN: 978-602-1383-07-0
My Ex Boyfriend
Hahaha, aneh banget nama toko ini! Segitu
cintanya mungkin, ya,
orang yang punya toko ini sama mantan dia, sampai dijadiin nama toko.
Karena penasaran aku pun masuk ke toko. WOW!
Semua yang dijual
di situ ternyata barang pemberian mantan! Dan, nggak cuma sedikit,
tapi banyak banget. Dari yang mainstream kayak cincin tunangan
sampai mantel bulu yang aneh banget. Bukan, semua bukan bekasnya
si pemilik seorang, melainkan milik orang-orang yang punya mantan
dan menjual barang pemberian mantan mereka di toko ini.
Berarti banyak banget, ya, orang-orang  yang jualin barang-barang
mantannya. Biar bisa move on? Mungkin sudah saatnya aku juga
melakukan ini sekarang. Atau, kamu juga perlu? Lenyapnya barang
dari mantan, terhapus pula bayang-bayang sosok mantan
yang terus menghantui kita. Semoga.
***

“Cuma
dua kemungkinan kalau ingat mantan. Sesal atau kesal. Keduanya sama-sama cuma bikin
capek hati.” (hal. 166)

Hm..setelah membaca
buku ini bikin saya mikir. Barang apa yah yang mau saya jual? Setelah dipikir-pikir
lagi kayaknya sayang deh kalau dijualin. Kalau cincin mah nggak saya jual tapi
langsung saya buang ke tempat sampah #upsss *bukan curcol*. Kalau buku? Sayang ih,
bukunya bagus. Kan rugi kalau dijual. (^_^)v
Nah, mikir gini
bikin saya ngebayangin, gimana ya kalau benar-benar ada toko seperti itu? Atau
jangan-jangan beneran ada? *berniat googling setelah nulis review..kalau ingat
(>_<)* Trus saya juga ngebayangin perasaan yang dibawa oleh setiap orang
saat memutuskan untuk menjual barang pemberian mantannya. Apa mereka juga
sempat galau seperti saya? Atau mereka memang perlu menyingkirkan barang-barang
itu agar bisa move on?
Ah, abaikan
galau saya di atas. Sekarang saya mau membagi pendapat saya tentang buku Mantan
#CrazyLove ini.
Buku ini
termasuk dalam omnibook menurut saya.
Yakni kumpulan cerita yang masih memiliki benang merah satu sama lain. Konsep
ini berbeda dengan seri #CrazyLove yang telah saya review sebelumnya (baca LDR
#CrazyLove). Di buku Mantan ini, meski ditulis oleh 4 orang berbeda, mereka
masih memiliki benang merah yakni toko “My Ex Boyfriend”. 
Saya akan
mencoba me-review masing-masing cerita. Oiya, setiap judul di cerita ini
memakai nama mantan mereka masing-masing. *baru sadar pas nulis review ini* XD

Beberapa
hal baik terjadi kemarin dan kita menyebutnya kenangan.( Hal. 9)

Danang
Cerita ini
ditulis oleh Dy Lunaly. Menggunakan sudut pandang orang pertama, Dy Lunaly
menyuguhkan kisah hidup Illa. Illa Ahimsa adalah pemilik toko My Ex Boyfriend. Di
part ini kita akan diajak merasakan pengalaman tokoh Illa dengan mantannya
bernama Danang. Hm.. cerita yang diangkat cukup menarik, yakni kekerasan dalam
berpacaran. Ya, Danang yang awalnya dikenal Illa sebagai sosok yang perhatian
dan penyayang ternyata berubah menjadi monster setelah hubungan mereka berjalan
selama satu tahun.
Namun ternyata
meski mengalami kekerasan, Illa tetap saja tidak bisa lepas dari Danang. Hingga
suatu hari, Illa memutuskan berpisah dari Danang. Itu pun tidak mudah. Dan ternyata,
setelah 4 tahun mereka berpisah, Danang datang kembali ke kehidupan Illa karena
tanpa sengaja mendapati kalung pemberian Danang yang sudah di jual Illa.
Menariknya, di
cerita ini saya bisa membaca pola hubungan dan psikologi pelaku dan korban
kekerasan dalam berpacaran. Meski di akhir cerita saya sempat gemas dengan
tokoh Illa dan juga takut, apa Illa akan jadi gila? Hm..greget juga. Pas terakhir
baca dan berharap Illa jadi gila, saya mikir yang psycho? Danang, Illa, atau saya si pembaca yang berharap Illa gila?
(>_<)v
 Lukas
Kali ini cerita
yang disuguhkan oleh Christina Juzwar mengangkat kisah salah seorang pengujung
toko “My Ex Boyfriend”. Cerita tentang Ella Anastasia dan kekasihnya bernama
Lukas. Dengan menggunakan sudut pandang orang pertama, pembaca disuguhi
kesulitan Ella untuk melupakan Lukas, kekasihnya di SMA.
Awalnya Ella
sangat membenci Lukas, ia mati-matian menolak Lukas yang menurutnya norak meski
tampan. Hingga akhirnya lama kelamaan ia pun luluh. Ia pun bersedia menjadi
kekasih Lukas. Namun setelah hubungan mereka berjalan kurang lebih setahun,
Lukas menghilang. Tanpa kabar. Setelah sebuah insiden yang membuat Lukas
dicurigai mengkonsumsi narkoba. 
Cerita ini
seharusnya bisa mengguncang emosi pembaca. Namun karena space yang tidak
sepanjang novel, maka sisi emosional jadi kurang terasa. Alur yang maju mundur
pun membuat perasaan pembaca awalnya jadi penasaran mendadak menjadi sedih pun
disajikan kurang smooth.
Devan
Bagaimana
rasanya jika mantan kekasihmu mendadak menjadi bos-mu? Hubungan kalian yang
berakhir tidak jelas membuatmu masih menyimpan tanya yang cukup dalam?
Pertanyaan ini
mungkin bisa saya duga sebagai salah satu penggerak cerita yang ditulis Aiu
Ahra. Mengawali cerita dengan kemunculan Devan sebagai atasan Selyn, penulis
membawa kita ke hubungan lama keduanya. Hubungan yang terjalin di antara senior
dan juniornya di sekolah. Hubungan di mana laki-lakinya berusia lebih muda 2
tahun. Di tambah lagi mereka akhirnya harus LDR-an karena Selyn harus
meninggalkan Bandung ke Bogor untuk melanjutkan kuliah. Puncaknya mereka putus
karena masalah perbedaan usia dibawa-bawa saat mereka bertengkar. Setelah itu,
Devan menghilang.
Pertemuan
kembali mereka setelah perpisahan tersebut adalah saat Devan menjadi atasan
Selyn. Di moment ini, kita disuguhi pergulatan batin Selyn yang ingin
mengakhiri semua rasa sesal, bersalah, dan penasarannya atas hubungannya dengan
Devan.
Jericho
Karya Ayuwidya
ini termasuk menarik. Ia membawa tokoh utamanya, Karmel, menjadi seorang time traveler. Diceritakan bahwa tokoh
Karmel ini awalnya mengalami amnesia. Ia lupa dan bahkan tidak mau menerima
kenyataan bahwa ia dan Jericho sudah putus. Ia bahkan menolak menerima
informasi dari Fay, sahabatnya, bahwa ia dan Fay telah berpacaran.
Hingga suatu
hari hari ia jatuh dan saat tersadar ia ada di waktu ia dan Jericho belum
putus. Ia pun memanfaatkan kesempatan itu untuk membuat Jericho tetap menjadi
kekasihnya. Berhasilkah Karmel mengubah masa depan?
Oiya, yang lucu
adalah moment saat Karmel dengan dipaksa Fay menjual barang-barangnya ke toko
My Ex Boyfriend. Tapi karena menyesal, Karmel malah meneror orang-orang yang
ingin membeli barang tersebut sampai Teh Illa kesal dan menjutekinya. Baca
bagian ini saya malah membayangkan Mbak Dy Lunaly yang jadi Teh Illa. Ha..ha..
maaf, mbak (^_^)v
Secara
keseluruhan buku ini menarik. Sampulnya yang cerah dan pembatas bukunya yang
imut sangat saya sukai. Selain itu nama-nama penulisnya cukup familiar bagi
saya. 
Oiya, saya juga
suka dengan beberapa kalimat yang terdapat di setiap awal chapter. Kalimat-kalimatnya
banyak yang menarik.
Tapi yang
membuat saya bingung, kan ini labelnya Bentang Belia? Tapi usia tokoh-tokohnya
banya yang sudah dewasa, meski saat flash-back
ke masa mereka pacaran dengan mantan masing-masing setting waktunya saat SMA.
Menurut saya, buku ini pun menarik untuk dibaca oleh young adult.
Oiya, satu juga
yang membuat saya suka buku ini. Setting tempat toko My Ex Boyfriend ini adalah
di Bandung, tepatnya di jalan Braga. Nanti kalau lewat jalan Braga saya mau
ngebayangin toko itu nyempil di antara toko-toko tua di jalan itu (^_^)v

“Tidak
ada yang bisa aku perbaiki pada masa laluku bersamanya, tapi aku bisa
memperbaiki masa depanku, dengan atau tanpanya.” (Hal. 199)