Penulis: Triani Retno A
Penerbit: ANDI
Cetakan: I, 2012
Jumlah hal.: viii + 152 halaman
ISBN: 978-979-29-3309-3
Siapa yng tak kenal kue pastel buatan Dea
dan ibunya? Selain rasanya yang top markotop, pastel Dea pun memiliki
bermacam-macam isi. Mulai dari isi wortel-kentang, bihun, tumis jamur,
stroberi, hingga tumisan mangga yang berasa manis asam.
Kue pastel itu dijual di berbagai tempat,
termasuk SD Mutiara Harapan, tempat Dea bersekolah. Di kantin sekolah, pastel
Dea menjadi jajanan favorit.
Tapi tiba-tiba, pastel Dea tidak laku lagi. Anak-anak
lebih menyukai pastel yang dijual oleh Mang Aji di depan sekolah. Padahal pastel
Dea lebih enak,lho, dibandingkan pastel Mang Aji. Kulit pastel Mang Aji tidak
renyah, terlalu gurih, sayurannya masih keras, terlalu berminyak, dan
kadang-kadang malah agak hangus.
Yasmin, Naya, Abe dan Nando yang kasihan
melihat Dea yang selalu bersedih, mencoba mencari tahu tentang Mang Aji. Mereka
merasa aneh, mengapa pastel Mang Aji yang tidak ada apa-apanya dibandingkan
pastel Dea bisa laris manis.
Apa hanya karena anak-anak merasa bosan
dengan pastel Dea? Atau tanda-tanda bahwa Dea harus segera mengganti kue
andalannya itu?
Ayo ikuti kelanjutan ceritanya dalam buku
ini.
***
Itu adalah
sebuah blurb  yang cukup panjang untuk ukuran sebuah buku
anak-anak. Selain itu dari segi tampilan cover masih kurang sesuai dengan isi
cerita. Mungkin ada baiknya jika menambahkan unsur persahabatan genk Dea, Yasmin,
Naya, Abe, dan Nando.
Dari segi
cerita, ini bisa menjadi alternatif bacaan untuk adik-adik yang masih duduk di
bangku Sekolah Dasar.  Ceritanya ringan,
lucu, konyol, tapi juga punya banyak muatan pengetahuan. Penjelasan tokoh-tokoh
dewasa seperti Mama Yasmin dan Ayah Abe disetting sebagai suntikan pengetahuan
yang singkat namun padat.

Selain itu dalam
buku ini juga disisipkan resep membuat bumbu rujak dan resep Pastel Dea. Dari buku
ini, adik-adik mungkin bisa jadi tertarik untuk memperaktekkannya. Ini bisa
menjadi kesenangan baru untuk mereka. Apalagi kesannya, dalam buku ini, memasak
itu bukan hal yang susah.
Persahabatan kelima
orang ini yakni Dea, Yasmin, Naya, Abe dan Nando juga menarik untuk disimak.
Mereka punya karakter yang berbeda-beda. Dea yang kalem, Yasmin yang pintar,
Naya yang tomboy, Abe yang suka bergurau tapi kadang serius, dan Nando yang
konyol bisa menjadi contoh baik untuk anak-anak yang membacanya. Sebab orang
tua setiap anak memiliki pekerjaan yang berbeda-beda, tapi jelas tidak
memengaruhi hubungan mereka berlima.
Sikap ingin
tahu, dan selalu membagi cerita dengan orang tua yang dicontohkan Yasmin dan
Abe pun bisa ditiru oleh anak-anak. Dan orang tua pun bisa mencontoh sikap
terbuka Mama Yasmin dan Ayah Abe dalam mendengarkan cerita anak-anak mereka.
Hm, banyak
muatan moral yang bisa dicontoh. Banyak pengetahuan umum yang perlu diketahui
anak-anak yang disebarkan di dalam buku ini. Termasuk tentang narkoba. Wuih,
berat donk ceritanya? Salah, cara Triani Retno menyisipkan pengetahuan itu
membuatnya ringan untuk dipahami anak-anak sehingga mereka bisa mulai
mewaspadai jajanan yang mereka beli di sekolah.
Hm..untuk
kekuatan cerita sudah bagus. Tapi ini menurut sudut pandang saya yang sudah
dewasa. Sedangkan untuk cover, mungkin penerbit bisa lebih memperbaikinya lagi
saat melakukan cetak ulang. Satu saran lagi. Penerbitnya mungkin bisa membuat
ukuran buku ini sedikit lebih kecil agar mudah dibawa-bawa oleh adik-adik, agar
mereka tertarik mengisi waktu dengan membaca dimanapun mereka berada (^_^)
Jadi, kalau harus memberi nilai untuk buku ini
dalam skala 1 – 10, maka saya memberinya nilai 7,5
karena desain cover yang
kurang menarik (^_^)v.